Kamis, 23 Juni 2011

this is my name IOR

Saat itu, Agustus 2006
Ketika, gw Ita Oktarina, jadi salah satu Mahasiswa Baru (MABA) di Kampus Perjuangan
awal kegiatan di kampus, sama seperti kebanyakan kampus lainnya yaitu Ospek (Orientasi Pengenalan Kampus)
di awali dari OKK (Orientasi Kegiatan Kampus), kerjaan semua maba selain paduan suara yang menuntut setiap mahasiswa untuk menghapalkan lagu wajib Universitas, kami dituntut untuk mencari tanda tangan teman-teman satu angkatan diatara kami, dari setiap fakultas, minimal dua orang (pria dan wanita). Yang menjadi menarik saat itu adalah, anak FIK yang hanya memiliki 1 atau 2 orang pria di angkatan 2006. Bagi anak-anak yang ingin buku absen itu menjadi sepurrna untuk sebuah kejujuran, menemukan anak cowok FIK itu seperti bertemu dengan artis, yang banyak dimintai tanda tanggan oleh fans-fansnya.
Balairung menjadi tempat pencarian anak-anak dari setiap fakultas yang berkumpul untuk melakukan paduan suara rutin setiap hari selama setenggah bulan (klw gk salah), dari jam 08.00 sampai 16.00 (nggantuk plus ngebosenin, mana pake acara di absen lagi tapi itu yang justru bikin banyak cerita di dalamnya) back to topic.
Setiap gw minta tanda tangan dari anak-anak fakultas lain, kita selalu berkenalan di awal pertemuua
Kata andalan pembuka “hi, dari fakultas apa?”, jika menemukan dari fakultas yang gw butuhkan atau dia membutuhkan gw, maka kami akan saling menukarkan buku masing-masing untuk ditanda-tanggan. Setiap ada yang bertanya “namanya siapa?” itu selalu menjadi pertannyaan kedua, “Ita”, sembari yang menaya menulis data-data yang harus di isi, setelahnya kebanyakan dari mereka lupa dengan nama gw dan kembali bertanya nama gw siapa?, bukan satu orang tapi hamper kebanyakan orang yang minta tanda-tanggan gw selalu begitu. Berasa muak dengan kejadian itu, untuk kesekian kalinya gw  jawab “ior”, yang mendengar langsung tercenggang sebentar “apa?, Ior, kaya temennya winne the pooh” dan mereka gk bertanya nama gw untuk kedua kalinya, “yes, akhirnya gk ada yang melupakan nama gw begitu aja setelah gw sebutin nama gw, cukup sekali (dalam hati gw berasa seneng hahaaa……)” klw mereka bilang gw temennya pooh, gw Cuma kasih senyuman ^_^ kalau pun ada yang bertanya dari siangkatan apa nama itu baru gw jelasin “ior => (I)ta (O)kta (R)ina” reaksi mereka ”oh……” tambahannya “oh…..gitu”
Setelah ngumpul di Balairung, biasanya senior ngumpulin semua anak Jawa untuk ngumpul satu angkatan buat saling ngobrol dan ketemu sama senior lainnya dan alumni. Dipertemuan pertama kali itu, gw pun jadi suka dengan nama ior, gw perkenalkan nama gw “nama gw Ita Oktarina, panggilan gw Ior” dari situ anak-anak Jawa panggil gw dengan Ior, setelah di ucapkan berubah bunyi bukan  I.O.R tapi jadi I.Y.O.R ada sisipan Y diantara vocal I dan O, setelah gw belajar Lingguistik hal itu wajar terjadi karena vokal ketemu vokal harus ada kata penyambungnya atau disebut dengan pelancar.
By : I.O.R’S
Ita Oktarina Song

Tidak ada komentar:

Posting Komentar